feedburner


Delivered by FeedBurner

feedburner count
Join Vinefire!
PerformancingAds
Your Ad Here

MEMILIH PEMIMPIN AMANAH BUKAN RASUAH

Labels:




Dalam masyarakat Islam, segala sesuatu harus diserahkan kepada ahlinya yaitu yang berhak menurut milik, ilmu atau kepandainnya, bukan menurut kedudukan, keturunan, atau derajat terpandang.

Karena itu, Islam bukanlah agama yang membenarkan sistem feodal dan kerajaan yang sifatnya pusaka keturunan, juga tidak membenarkan facisme yang didasarkan atas kekuatan tentara.

Kini teranglah bahwa orang Islam tidak menjadikan orang munafik, kafir atau musyrik, jadi pepimpin, demikian mereka hidup di bawah pimpinan orang-orang beriman saja.



ULIL AMRI AULIYA DAN KHALIFAH


ULIL AMRI

Ulil Amri sesuai dengan istilahnya, kita artikan dengan ”yang berfungsi”, hanya dua kali tercantum dalam Alquran yaitu pada Ayat 4/59 dan 4/83. Untuk memahami sangkut pautnya, baiklah dikutipkan artinya sekali lagi begitupun Ayat suci lain yang sehubungan:


إِنَّ اللّهَ يَأْمُرُكُمْ أَن تُؤدُّواْ الأَمَانَاتِ إِلَى أَهْلِهَ
ا وَإِذَا حَكَمْتُم بَيْنَ النَّاسِ أَن تَحْكُمُواْ بِالْعَدْلِ إِنَّ اللّهَ نِعِمَّا يَعِظُكُم بِهِ إِنَّ اللّهَ كَانَ سَمِيعاً بَصِيراً

4/58. ALLAH memerintahmu menyerahkan amanat kepada ahlinya, dan ketika kamu menghukum dengan adil.
ALLAH mendatangkan nikmat mengajarmu dengannya, bahwa ALLAH mendengar lagi melihat.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ أَطِيعُواْ اللّهَ وَأَطِيعُواْ الرَّسُولَ
وَأُوْلِي الأَمْرِ مِنكُمْ فَإِن تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللّه
ِ وَالرَّسُولِ إِن كُنتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ ذَلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلا

4/59. Wahai orang-orang beriman, patuhilah ALLAH dan patuhilah Rasul dan yang berfungsi dari kamu.
Jika kamu beriman pada ALLAH dan Rasul, jika kamu beriman pada ALLAH dan Hari yang akhir.
Demikian lebih baik dan pengertian yang lebih bagus.

مَّنْ يُطِعِ الرَّسُولَ فَقَدْ أَطَاعَ اللّهَ وَمَن تَوَلَّى فَمَا أَرْسَلْنَاكَ عَلَيْهِمْ حَفِيظاً
4/80. Siapa yang mematuhi Rasul, sungguh dia mematuhi ALLAH, dan siapa yang berpaling,
maka tidaklah KAMI utus engkau selaku penjaga atas mereka.

وَيَقُولُونَ طَاعَةٌ فَإِذَا بَرَزُواْ مِنْ عِندِكَ بَيَّتَ طَآئِفَةٌ مِّنْهُمْ
غَيْرَ الَّذِي تَقُولُ وَاللّهُ يَكْتُبُ مَا يُبَيِّتُونَ فَأَعْرِضْ عَنْهُمْ وَتَوَكَّلْ عَلَى اللّهِ وَكَفَى بِاللّهِ وَكِيلا

4/81. Dan mereka mengatakan kepatuhan maka ketika menghindar dari engkau, sebahagian mereka
menyampaikan yang bukan engkau katakan. ALLAH menuliskan yang mereka sampaikan itu.
Berpalinglah dari mereka dan berserah dirilah pada ALLAH. Cukuplah ALLAH selaku penjaga.

أَفَلاَ يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ وَلَوْ كَانَ مِنْ عِندِ غَيْرِ اللّهِ لَوَجَدُواْ فِيهِ اخْتِلاَفاً كَثِيرا
4/82. Tidakkah mereka memperhatikan Alquran? Kalau dia dari selain ALLAH
tentulah mereka dapati dalamnya kontradiksi yang banyak.

وَإِذَا جَاءهُمْ أَمْرٌ مِّنَ الأَمْنِ أَوِ الْخَوْفِ أَذَاع
ُواْ بِهِ وَلَوْ رَدُّوهُ إِلَى الرَّسُولِ وَإِلَى أُوْلِي الأَمْرِ مِنْهُمْ لَعَلِمَهُ
الَّذِينَ يَسْتَنبِطُونَهُ مِنْهُمْ وَلَوْلاَ فَضْلُ اللّهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهُ لاَتَّبَعْتُمُ الشَّيْطَانَ إِلاَّ قَلِي

4/83. Ketika sampai pada mereka perintah tentang keamanan atau kecemasan, mereka memperdebatkannya.
Kalau mereka mengembalikannya kepada Rosul dan kepada yang berfungsi dari mereka tentulah
orang-orang yang menyelidikinya dari mereka akan mengetahuinya. Kalau tiada kurnia ALLAH
atasmu dan rahmat-NYA, tentulah kamu sudah mengikuti setan kecuali sedikit saja.


Mematuhi ALLAH ialah mematuhi hukum Alquran yang disampaikan Rasul, maka mematuhi hukum demikian adalah mematuhi ALLAH. Banyak orang yang mengatakan dirinya patuh namun tidak menyampaikan Ayat Alquran yang disampaikan Rasul tapi yang mereka namakan dengan Hadis Nabi. ALLAH menuliskan semua yang mereka sampaikan itu untuk perhitungan risiko pasti, Alquran cukup sempurna selaku sumber hukum untuk disampaikan bahkan tanpa kontradiksi antara sesama Ayatnya begitupun dengan keadaan yang berlaku dalam sejarah alam semesta.

Dalam masyarakat Islam, segala sesuatu harus diserahkan kepada ahlinya yaitu yang berhak menurut milik, ilmu atau kepandainnya, bukan menurut kedudukan, keturunan, atau derajat terpandang. Karena itu Islam adalah agama yang mengajar orang menempatkan sesuatu pada posisi wajar yang dijadikan motto: "The Right man on the Right place."
Dan Islam sangat membenci sikap "Right or Wrong my country" yaitu sikap asal saja untuk keuntungan negeri dengan memakai segala cara dan jalan. Islam bukan bersikap nasional tetapi internasional di mana orang-orang yang menganut satu ide saling membantu dengan jiwa persaudaraan, dan membenci atau sekurang-kurangnya tidak menyukai penganut ide lain walaupun saudara kandungnya dari ibu bapak yang sama.

Karena itu, Islam bukanlah agama yang membenarkan sistem feodal dan kerajaan yang sifatnya pusaka keturunan, juga tidak membenarkan facisme yang didasarkan atas kekuatan tentara, lalu menjajah semua daerah yang dapat dikuasai tanpa norma hukum yang diturunkan ALLAH.

Dalam kehidupan sehari-hari tentulah dibutuhkan lingkungan daerah kekuasaan di mana berlaku hukum dan pengabdian untuk ALLAH sendiri-NYA. Dalam daerah itu juga harus ada pemimpin tertinggi bagi pelaksanaan hukum, begitupun pemimpin-pemimpin lain yang memimpin bidang-bidang khusus tertentu, seperti bidang ekonomi, pertahanan, pelajaran, luar negeri dan sebagainya. Masing-masing pemimpin ini disebut Ulil Amri pada Ayat 4/59 dan 4/83 namun semuanya adalah orang-orang pilihan didasarkan atas kepatuhan pada hukum ALLAH, kesanggupan dan keahliannya. Sumber hukum bagi pemilihan mereka yaitu Ayat 3/159 dan 42/38 yang menyatakan segala sesuatu harus melalui putusan musyawarah. Maka contoh dan ciri bagi mereka yang hendak dipilih ialah:

وَمِنَ النَّاسِ وَالدَّوَابِّ
وَالْأَنْعَامِ مُخْتَلِفٌ أَلْوَانُهُ كَذَلِكَ إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاء إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ غَفُورٌ

35/28. Dan dari manusia dan makhluk berjiwa serta ternak, berbeda warnanya seperti itu. Bahwa yang takut
pada ALLAH dari hamba-hamba-NYA ialah para sarjana. Bahwa ALLAH mulia lagi pengampun.

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُم مِّن ذَكَرٍ وَأُنثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُ
وباً وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

49/13. Wahai manusia, bahwa KAMI menciptakan kamu dari lelaki dan perempuan, dan KAMI jadikan kamu
berlingkungan dan bergolongan agar kamu saling mengenal. Bahwa kamu yang lebih mulia pada
ALLAH ialah kamu yang lebih insyaf. ALLAH mengetahui lagi pemberi kabar.


Jadi yang takut pada ALLAH ialah Ulama yaitu para sarjana, demikian kesimpulan tentang Islam yang sungguh semua ajaran dan hukumnya mengandung nilai ilmiah. Semakin tinggi pengetahuan seseorang tentang hidup dan materi maka dia jadi semakin takut pada ALLAH.
Keadaan itu tentulah ditimbulkan oleh keinsyaan yang dia peroleh dengan pengetahuan tersebut hingga dia lebih mulia menurut penilaian ALLAH. Akhirnya benarlah pendapat yang menyatakan bahwa Theology adalah puncak sains sesuai dengan maksud Ayat 81/26, 81/27 dan 112/2 bahwa ALLAH adalah tujuan samadi, ujung dari segala pemikiran, keplanet manapun manusia pergi, akan ternyata ketentuan yang tercantum dalam Alquran benar-benar cocok dengan pemikiran.

sumber :myquran.org





0 comments:

Post a Comment

Your Ad Here
PerformancingAds
Blog Widget by LinkWithin